Rabu, 10 Oktober 2018

Belumlah Jelas Kapan Indonesia Bergerak dari Euro 3 untuk Motor


Belumlah Jelas Kapan Indonesia Bergerak dari Euro 3 untuk Motor-Contoh pengisian bahan bakar di SPBU. (Photo: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sama dengan peningkatan pada kendaraan roda empat, arah pengetatan emisi bahan bakar untuk roda dua ikut belumlah jelas. Sampai sekarang ini, sepeda motor yang di produksi serta di jual di negeri merujuk standard Euro 3.

Regulasi mengenai Euro 3 pada motor berada di dalam Ketentuan Menteri Lingkungan Hidup serta Kehutanan Nomer 23 Tahun 2012 mengenai Pergantian Atas Ketentuan Menteri Lingkungan Hidup Nomer 10 Tahun 2012. Euro 3 untuk sepeda motor laku pada 1 Agustus 2013.

Sekarang ini tempat batas emisi roda dua ketinggalan dari roda empat. Pemerintah sudah mengambil keputusan batas emisi gas buang lebih ketat untuk mobil, naik dari Euro 2 ke Euro 4 mulai 7 Oktober 2018.

Menurut Direktur Pengendalian Pencemaran Hawa Kementerian Lingkungan Hidup serta Kehutanan Dasrul Chaniago, pihaknya sempat 2x berjumpa dengan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengulas lanjutan batas emisi gas buang untuk motor. Akan tetapi disebutkan belumlah ada perubahan.

"Saat ini kita Euro 4 untuk mobil. Ini permasalahan sarana, motor itu penyebarannya tambah lebih lebar di banding mobil. Motor itu kan lebih ke desa-desa, pasti mesti siap fasilitasnya, jika mobil kan lebih menguasai ke perkotaan," kata Dasrul waktu dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (9/10).

Sarana yang disebut Dasrul yakni mengenai detail mesin, infrastruktur, serta distribusi bahan bakar.

Mengubah Euro 3 ke batas emisi yang lebih ketat memengaruhi beberapa hal, terpenting pada detail motor yang dikit banyak memerlukan investasi penambahan. Pada bagian pemakaian penduduk, infrastruktur seperti tersedianya SPBU jadi pertimbangan. Paling akhir distribusi bahan bakar Euro 4 yang rata di semua Nusantara ikut dibutuhkan.

Masalah distribusi bahan bakar, Dasrul menyebutkan pada Agustus lantas Pertamina baru mempersiapkan 825 SPBU yang tawarkan hanya satu bahan bakar Euro 4, yakni Pertamax Plus. Janji Pertamina, kata Dasrul, SPBU Euro 4 telah tiba Papua di akhir tahun. (ryh/fea)